The Winner 2nd Muslimah Fashion Festival

Ig: Asariwidi

Berbicara tentang fashion memang tidak ada habisnya karena memang penampilan merupakan hal terpenting dalam aspek tertentu. Dengan fashion yang melekat dalam diri seseorang, maka akan membuat orang tersebut tampil percaya diri. Di tahun milenial ini dunia fashion semakin pesat. Hingga dijadikan sebuah profesi atau disebut sebagai desainer. Anak bangsa yang turun dalam profesi ini pun tidak sedikit jumlahnya.

Seperti Widi Widiasari, perempuan kelahiran Bandung yang merupakan desainer baju muslim. Berawal dari hobby me-mix and macth dan membuka-buka lemari ibunya semasa kecil, membuatnya mantap memutuskan untuk terjun ke dunia fashion. Keseriusannya untuk menekuni dunia fashion didukung oleh ibunya yang bisa menjahit. Sejak kecil ia sudah diajari pola menjahit oleh ibunya itu.


Kecintaan mahasiswi Magister Rekayasa Tekstil dan Apparel, Politeknik STTT Bandung di bidang fashion kian bertambah dengan ikut serta kompetensi-kompetensi antar fashion designer. Widi telah mengikuti kompetensi sebanyak empat kali. Terakhir, ia mengikuti kompetensi Muslimah Fashion Festival pada bulan Maret silam. Dalam kompetensi tersebut, Widi berhasil menggaet juara dua.

Karya yang diikuti dalam kompetensi Muslimah Fashion Festival diberi nama Denimic atau dynamic of denim. Suatu karya yang melibatkan bahan baku material sustainable. Selain itu karya ini juga menggunakan konsep trash 2 cash, yaitu konsep pemanfaatan limbah menjadi material baru yang layak dimanfaatkan dengan kualitas yang baik serta memegang prinsip produksi yang terus berkesinambungan hingga semua aspek bermanfaat dan memiliki dampak ramah lingkungan.

Dalam proses perancangannya, Widi mengalami kendala yakni kesulitan saat mengeksekusi material limbah denim menjadi material yang memiliki nilai estetik. Namun, ia berhasil mengatasinya dengan bantuan berupa masukan dari dewan juri MUFFEST 2020 selama coaching dua kali sesi.

Selain mengikuti kompetensi, kecintaanya pada bidang fashion pun dimanfaatkan Widi dengan membuka sebuah usaha. Ia merupakan owner dari Biyalabel dan Kivvari. Biyalabel memproduksi cetakan logo produk desain sedangkan Kivvari memproduksi baju bergaya ke-jepangan. Motivasinya menjadi entrepreneur adalah ingin mandiri di perusahannya sendiri meskipun usaha kecil-kecilan.

“Ketika kita yakin karya kita adalah karya terbaik, minimal menurut diri sendiri itu akan membangkitkan rasa percaya diri untuk menampilkan karya kita di depan publik.” Kata Widi saat diwawancara melalui direct massage Instagram.

Komentar