Tempat wisata dibangun dengan beberapa tujuan selain untuk keuntungan pribadi atau kelompok, juga untuk memperkenalkan kota tersebut kepada masyarakat luar. Di Karawang sendiri terdapat tempat wisata alam yang instagramable bernama Hutan Kertas. Mungkin sebagian orang akan merasa asing dengan nama tersebut. Dan bertanya-tanya apakah hutannya terbuat dari kertas? tetapi, meski dinamakan Hutan Kertas, bukan berarti hutan itu terbuat dari kertas,lho.
Awal Mula Terbentuknya Hutan Kertas
Dinamakan Hutan Kertas karena hutan tersebut
ditumbuhi rimbunan pohon Eukaliptus yang menjulang tinggi. Pohon Eukaliptus
merupakan bahan baku dalam pembuatan kertas yang dikelola oleh PT. Pindo Deli
yang bergerak dalam produksi pembuatan kertas.
Berawal dari perkumpulan hammock, Hutan Kertas ini dibangun oleh para pemuda Desa Kuta Mekar,
Karawang. Tangan-tangan kreatif merekalah yang membuat tempat ini menjadi awal
perubahan dari hutan belantara menjadi spot foto insatgramable seperti sekarang.
“Awalnya tempat ini merupakan tempat kumpul
anak-anak hammockers Karawang. Sore-sore
suka kumpul, nongkrong. Terus ada satu dua pasangan yang datang kesini untuk
foto pra wedding. Terus sempat ada
yang bilang ‘Tolong ini dirapihin supaya bagus untuk spot foto’ dari situ jadi tempat
ini kami rapihin, dikasih uang seikhlasnya, dan akhirnya dibuatlah beberapa
spot foto. Semakin kesana-kesana karena banyak yang foto-foto disini yang lumayan
instagrammable dituangkanlah beberapa
ide atau konsep yang berkaitan dengan alam atau hutan,” Ujar Aprian, salah satu
founder Hutan Kertas, Sabtu (22/02).
Destinasi Hutan Kertas berada di samping pintu tol
Karawang Timur, Kawasan Industri Surya Cipta. Berdiri sejak tahun 2007. Banyak
inovasi – inovasi yang dilakukan para pendiri destinasi tersebut, seperti
dibangunnya mushola, kafe, ruang musik, rak-rak buku. Semua dibiayai dari tiket
masuk yang dikenakan kepada pengunjung. Tiket masuk per orang dikenakan 10 ribu
rupiah untuk weekday dan 15 ribu
rupiah untuk weekend.
Keindahan Hutan Kertas akan semakin nampak pada malam hari. Sinar dari lampu-lampu yang digunakan sebagai penerangan kafe juga lampu lampion yang menggantung di antara pohon Eukaliptus membuat tempat itu terlihat estetik. Pemandangan alam serta sentuhan tata letak dari objek sekitar merupakan perpaduan yang sangat cocok menjadikan suasana sekitar tampak romantis. Namun, namanya juga destinasi alam dari sekian banyak keindahan yang disuguhkan pasti ada tidak enaknya. Di kala hujan, sekitar Hutan Kertas akan becek karena permukaanya rata-rata masih berupa tanah.
Hutan Kertas Sebagai Ajang Kreatifitas
Hutan Kertas yang dikelola oleh 8 orang pemuda itu
tak hanya memanjakan pengunjung dengan keindahan alamnya saja, namun sebagai
ajang kreatifitas juga untuk anak-anak muda di Karawang yang membutuhkan wadah.
“Di area kafe sering ada musisi dari manapun yang
emang asli warga Karawang, yang butuh wadah untuk berkarya. Pokonya di Hutan Kertas itu sangat mengapresiasi dan mewadahi anak muda Karawang yang ingin
melakukan sesuatu yang kreatif.” Kata Aprian.
Mengubah Mindset Dari Berdirinya Destinasi Hutan Kertas
Berdirinya Hutan Kertas ini pun menjadi salah satu
bukti kreatifitas pemuda-pemudi Karawang. Mereka berharap dengan berdirinya
wisata alam ini dapat mengubah mindset warga Karawang, terkhusus para pemudanya
yang berpikir harus bekerja di pabrik.
Melihat banyaknya pabrik yang dibangun di kota
lumbung padi ini serta UMR terbesar se-Asia membuat pendatang dari luar kota berbondong-bondong
ke Karawang untuk mengadu nasib, hal itu tentu membuat persaingan di dunia
kerja semakin ketat. Tak jarang warga Karawang mengeluh karena susahnya mencari
kerja di tanah kelahirannya sendiri. Pedahal, jika kita dapat melihat peluang,
maka akan melahirkan sesuatu yang wow
seperti para pemuda Desa Kuta Mekar, Karawang lakukan.
Komentar
Posting Komentar